KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan berbagai nikmat dan anugerahnya yang luar biasa
kepada kita semua sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bernafas serta
diberi kesehatan. Teriring pujian syukur juga saya persembahkan sebagai bentuk
syukur atas ijin Tuhan sehingga saya bisa menyelesaikan proposal usaha roti
bakar ini.
Dalam perjalanannya, usaha roti
bakar memang sedang diminati oleh masyarakat meski belum terlalu populer di
masyarakat. Namun demikian, bukan sebuah kemustahilan jika ingin mendapatkan
kesuksesan dari bisnis ini. Dengan persaingan yang bisa dikatakan masih minim,
usaha ini masih sangat potensial untuk dikembangkan.
Saya berharap, proposal ini mampu
meyakinkan pihak bank untuk dapat menginvastasikan dana guna memberi modal
usaha dan pengembangannya. Dengan sistem kerja sama bagi hasil dan pengelolaan
yang telah dirancang secara matang, saya yakin usaha ini akan dapat berkembang
menjadi salah satu usaha dengan keuntungan yang menggiurkan. Segala hal yang
belum jelas dapat ditanyakan langsung kepada pemilik usaha ini.
BAB I
PENDAULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman
dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli
sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam
memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak
dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal
inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu
memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang
mereka beli.Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam
membeli makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut, baru kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu, roti banyak
menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti
menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga
memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua
kalangan masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan
usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi
gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena
mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
1.2.
Visi dan Misi
a.
Visi
·
Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
·
Menjadi salah satu kuliner tersukses di Jambi
b.
Misi
·
Terus berinovasi untuk menciptakan menu-menu yang enak
·
Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat
pembeli
·
Memberikan pelayanan yang baik dan ramah
·
Menjual produk yang harganya terjangkau tetapi dengan
kualitas dan rasa yang memukau
1.3.
Rencana usaha
a. Rencana
jangka pendek
Usaha bisnis roti bakar yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan biaya kuliah.
Usaha bisnis roti bakar yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan biaya kuliah.
b. Rencana
jangka menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya
akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami bersama, yaitu ingin menjadi
seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci
awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepannya. Pelanggan ialah raja, maka dari
itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari segalanya, karena tanpa
pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin
melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke mulut, iklan radio, media
online, dan media yang lainnya.
c. Rencana
jangka panjang
Setelah berhasil mendapatkan
pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami ini,
tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan pabrik roti maupun toko roti
agar kami dapat dengan mudah untuk mendapatkan bahan baku agar usaha ini tidak
mengalami kendala apapun dalam penyediaan bahan baku.
1.4. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan ini :
1.
Untuk mengetahui kelayakan usaha Roti Bakar
2.
Untuk mengetahui peluang usaha Makanan dalam bidang
kuliner
3.
Untuk merencanakan usaha bisnis
4.
Menjadi salah satu usaha
kuliner yang sukses di Jambi dengan omset yang tinggi.
1.5.
Manfaat penulisan
1.
Dapat memberikan kontribusi positif
2.
Dapat memahami apa saja yang dibutuhkan dalam usaha
bisnis
3.
Dapat menganalisis usaha bisnis layak atau tidak untuk
dijalankan.
4.
Menciptakan ide-ide
kreatif
1.6.
Manfaat usaha
a.
Bagi pemilik
Dengan melihat
peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai daerah bahkan ke
luar negeri. Usaha roti bakar ini cukup menjanjikan bagi kita, karna masih
banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati enaknya roti bakar ini,
sehingga kita dapat memasarkannya ke daerah tersebut. Keuntungan yang dapat
diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam
berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran dalam menjalankan bisnis-bisnis
yang lain yang lebih besar. Pembelajaran yang diperoleh seperti bagaimana cara
melayani konsumen, serta bagaimana supaya karyawan menjadi senang dengan
kebijakan yang kita tetapkan, dan lain sebagainya.
b. Bagi
masyarakat
Dengan adanya
roti bakar ini, dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan makanan mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka
lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha
ini telah berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam
kelancaran usaha.
1.7.
Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan
program ini, sebagai berikut:
a. Terciptanya
produk yang benar-benar memerhatikan kesehatan, pemenuhan gizi yang tepat dengan harga yang
terjangkau dan mudah untuk didapatkan.
b. Adanya strategi pemasaran roti bakar
untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.
BAB II
POSISI UNIT BISNIS
2.1.
Profil Usaha
Nama usaha
: Kedai roti bakar
Jenis usaha : Kuliner
Alamat usaha : Jl.setot ali basya, no 22, Selincah , Jambi
Nomor ponsel : 082182760983
2.2.
Kepemilikan
usaha
Nama pemilik : 1. Niza
Dahniati
2.
Hismaniati
3.
Rida Wisliya
Alamat pemilik :1. Jl.lawet raya, no
11, kota baru,Jambi
2.
Jl Setot Ali basya ,no 14,selincah ,Jambi
3.
Jl. Agus salim ,no 24 ,kota baru ,Jambi
2.1.
Gambaran awal
usaha
Usaha ini
merupakan usaha kami yang pertama. Dalam tahap ini kami akan meminjam dana dari Bank sebagai tambahan
awal modal kami dalam mendirikan usaha ini. Selanjutnya kami akan menyewa tempat
sebagai lokasi usaha kami dan membuat surat izin usahanya.
2.2.
Analisa SWOT
No
|
Strenght (kekuatan
)
|
No
|
Weakness (
kelemahan )
|
1.
|
Banyak digemari oleh kalangan
masyarakat
|
1.
|
Tidak ada identitas yang khas
|
2.
|
Penyajiannya yang cepat
|
2.
|
Suasana tempat yang kurang nyaman
|
3.
|
Rasanya yang enak
|
3.
|
Menu tidak berinovasi
|
4.
|
Harganya terjangkau
|
4.
|
Kurangnya prasarana
|
5.
|
Seluruh bahan-bahannya mudah
didapatkan
|
5.
|
Tenaga kerja yang terbatas
|
No
|
Oppurtunity (
peluang )
|
No
|
Treats ( ancaman )
|
1.
|
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu
dalam memasak
|
1.
|
Harga
bahan baku yang naik atau turun
|
2.
|
Bisa dinikmati oleh kalangan
masyarakat menegah ataupun bawah
|
2.
|
Banyak pilihan makanan yang
lain
|
3.
|
Memperkenalkan makanan Roti bakar
|
3.
|
Banyaknya
pesaing yang menjual makanan ini
|
4.
|
Tingkat pendapatan masyarakat yang
tinggi
|
4.
|
Turunnya
minat pembeli
|
5.
|
Tidak bisa memasak
|
5.
|
Kurangnya pelanggan di sekitarnya
|
2.3.
Matriks IFAS dan
EFAS
Internal
Strategic Analysis Summary
No
|
Strength
(Kekuatan)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Banyak digemari oleh kalangan
masyarakat
|
0.19
|
1
|
0.19
|
2.
|
Penyajiannya yang cepat
|
0.16
|
2
|
0.32
|
3.
|
Rasanya yang enak
|
0.10
|
1
|
0.10
|
4.
|
Harganya terjangkau
|
0.12
|
2
|
0.24
|
5.
|
Seluruh bahan-bahannya mudah
didapatkan
|
0.19
|
2
|
0.28
|
Jumlah
|
0.57
|
1.13
|
No
|
Weakness
(Kelemahan)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Tidak ada identitas yang khas
|
0.08
|
2
|
0.16
|
2.
|
Suasana tempat yang kurang nyaman
|
0.05
|
3
|
0.15
|
3.
|
Menu terbatas
|
0.07
|
1
|
0.07
|
4.
|
Tempat parkir yang kurang memadai
|
0.09
|
2
|
0.18
|
5.
|
Tenaga kerja yang terbatas
|
0.07
|
1
|
0.07
|
Jumlah
|
0.40
|
0.63
|
Eksternal Strategic Analysis Summary
No
|
Opportunity
(Peluang)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu
dalam memasak
|
0.12
|
2
|
0.24
|
2.
|
Bisa dinikmati oleh kalangan
masyarakat menegah ataupun bawah
|
0.14
|
3
|
0.42
|
3.
|
Memperkenalkan makanan khas Betawi
|
0.10
|
2
|
0.20
|
4.
|
Tingkat pendapatan masyarakat yang
tinggi
|
0.07
|
1
|
0.07
|
5.
|
Tidak bisa memasak
|
0.19
|
1
|
0.19
|
Jumlah
|
0.50
|
1.12
|
No
|
Threats
(Ancaman)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Harga
bahan baku yang naik atau turun
|
0.10
|
2
|
0.20
|
2.
|
Banyak pilihan makanan yang
lain
|
0.08
|
1
|
0.08
|
3.
|
Banyaknya
pesaing yang menjual makanan ini
|
0.08
|
2
|
0.15
|
4.
|
Turunnya
Minat Pembeli
|
0.08
|
1
|
0.08
|
5.
|
Kurangnya pelanggan di sekitarnya
|
0.06
|
1
|
0.03
|
Jumlah
|
0.40
|
0.50
|
Hasil analisis SWOT :
Sumbu X = kekuatan – kelemahan : 0.5
Sumbu Y = peluang – ancaman : 0.62
BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BISNIS
3.1. Aspek
teknik
Aspek teknik
yaitu berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis, peralatan atau proses produksi
yang sesuai dengan kapasitas produksi.
a.
Lokasi bisnis
Lokasi bisnis ini letaknya sangat strategis yang
berlokasi di Jalan setot ali basya
No.22, kota baru,jambi
b.
Proses produksi
Langkah-langkah
yang dilakukan adalah:
·
Nyalakan mesin panggangan roti bakar atau pan anti
lengket,
·
Belah roti
tawar menjadi empat lapisan jangan sampai terputus.
·
Olesi margarin antara lapisan pertama dan kedua
kemudian taburkan coklat meses diatasnya siram dengan susu kental manis lalu
tutup
·
Olesi margarin antara lapisan ketiga dan keempat
kemudian parut keju secara rata diatasnya lalu siram susu kental manis dan
tutup.
·
Lelehkan
margarin di atas panggangan roti bakar, Olesi permukaan roti bakar dengan
margarin, panggang roti bakar pada setiap sisinya hingga warnanya menjadi
kecoklatan. Angkat.
·
Potong potong menjadi 5 bagian, roti bakar spesial
coklat keju siap dinikmati.
·
Sajikan hidangan di atas piring
c.
Perhitungan
kapasitas produksi
Hari kerja
per tahun
: 360
Unit
gerobak
: 5
Rata2 per
hari per unit yang dijual : 155 x
3.2. Aspek
keuangan
Data Dasar yang Digunakan :
a.
Bisnis yang distudi :
Roti Bakar
b.
Satuan
output bisnis : per
porsi
c.
Kapasitas produksi/thn : 279.000 porsi
d.
Harga/tarif
output per satuan : Rp. 8.000-15.000
A. Investasi
1)
Investasi
Utama
Rp
Life
Time
Nilai Sisa
a. Gerobak
25.000.000
5 5.000.00
b. Mesin
Panggang
32.500.000
5 32.500.000
c. Bangunan
350.000.000
15 70.000.000
2)
Investasi
Penunjang
a. Kipas Angin
1.500.000
5 300.000
b.
Meja
20.000.000
5
4.000.000
c. Kursi
75.000.000
5
15.000.000
d. Sendok
1.700.000
5 340.000
e. Piring 3.000.000
5 600.000
f. Kuas
100.000
5 20.000
g.
Pisau
450.000
5 90.000
h. Wajan
2.000.000
5 400.000
i. Nampan
1.400.000
5
280.000
j.
Penjepit
9.000.000 5 1.800.000
k. Galon
1.500.000
5
300.000
l.
Despenser
2.500.000
5 500.000
m.
Lain-lain
7.500.000
5 1.500.000
B.
Biaya-Biaya
1) Variabel cost/unit
a. Roti
Tawar
Rp 3800
b.
Mentega
Rp 266
c. Susu
Coklat Rp
160
d. Susu
Putih
Rp 160
e. Meses
Ceres
Rp 113
f.
Keju
Rp 400
g. Kacang
Rp 133
h. Selai
Strowbery
Rp 253
i. Selai
Nanas
Rp 253
j. Pisang
1 Tundun
Rp 500
2) Fixed
cost/tahun
a. Owner
Free
Rp 48.000.000
b. Gaji
Pegawai
Rp 66.000.000
c. Pemeliharaan
Gerobak Rp
30.000.000
d. Sewa (Air +
Listrik)
Rp 138.000.000
3.3 Aspek
lingkungan
Aspek Lingkungan yaitu berkaitan
dengan dampak yang diberikan kepada lingkungan sekitar. Dalam bisnis ini bisa
dibilang limbah dari usaha roti bakar tersebut adalah sampah yang berserak dan
air yang menggenang pada lingkungan sekitarnya.
Untuk mengatasi dampak tersebut dengan cara membuang
sampah yang telah disediakan dan membersihkan semua fasilitas baik di luar
maupun yang di dalam.
3.4 Aspek
Organisasi dan Manajemen
a.
Organisasi
Terkait dengan struktur organisasi
b.
Pihak manajemen dalam usaha ini
Dari kinerja
yang terlihat antara lain, yaitu :
·
Owner
Menyiapakan
anggaran untuk pembelian semua bahan dalam pembuatan Roti Bakar
Membayarkan
gaji setiap bulan kepada karyawan
Memantau
secara langsung pada kegiatan penjualan
·
Karyawan
Mengambil
bahan-bahan dalam pembuatan roti bakar yang berada di owner
Membuat
serta menghidangkan kepada konsumen
Melaporkan
penjualan setiap hari kepada owner
3.5 bagian
administrasi
a.
Owner
: Rp 4.000.000/bulan
b.
Karyawan
: Rp 1.100.000/bulan
c. Pemeliharaan
gerobak : Rp
500.000/bulan
d. Sewa
: Rp 2.300.000/bulan
3.6 aspek
pemasaran
1. 4 P
(product, price, place, promotion)
a.
Produk
Produk dibuat dengan kualitas yang
baik, dengan label sertifikat halal. Rasa yang diciptakan sesuai dengan
keinginan dan selera pasar.
b.
Price
Harga yang ditetapkan disesuaikan
dengan produk yang ditawarkan. Penetapan harga sedikit di atas harga pesaing,
hal ini agar menciptakan kesan bahwa harga yang tinggi menunjukkan kualitas
produk yang baik.
c.
Place
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan
komposisi penduduk, keramaian lalu-lintas kendaraan, dan akses jalan yang baik
serta infrastruktur yang memadai. Semua per-timbangan tersebut dibuat agar
memudahkan calon konsumen yang ingin makan di tepat ini.
d.
Promotion
Untuk memperkenalkan produk yang
dibuat, maka promosi dapat dilakukan dengan membuat dan menyebarkan brosur
hinggan radius 15 km dari lokasi.
2. Market share
Pasar sasaran bisnis ini adalah masyarakat di sekitar lokasi rumah makan
hingga radius 15 km dan pengendara yang sedang dalam perjalanan. Sehingga untuk
target market share hanya sebesar 60% dari cangkupan wilayah operasional bisnis
(radius 15 km).
3. Potensi
permintaan / demand
Potensi
permintaan terhadap menu masakan ini selalu bertambah/tumbuh setiap tahunnya.
Pertumbuhan permintaan bisa mencapai 5-15% setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
bertambahnya jumlah penduduk golongan menengah setiap tahunnya.
3.7 Aspek hukum
1.
Izin lokasi
Bukti pembayaran PBB yang terakhir,
Rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
2.
Izin usaha
Akte pendirian perusahaan dari
notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
NPWP (nomor pokok wajib pajak)
Surat tanda daftar perusahaan
Surat izin tempat usaha dari pemda
setempat
Surat tanda rekanan dari pemda
setempat
Surat tanda
terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Perdagangan
3.8 Aspek
ekonomi sosial budaya
1.
dari segi sosial
Dengan keberadaan usaha ini wilayah menjadi semakin ramai, daya beli konsumen terhadap roti bakar dapat meningkatkan
minat beli konsumen.
2.
Dari sisi budaya
Makanan yang disuguhkan
ditujukan kepada masayarakat, khususnya pecinta kuliner dari semua
usia,kalangan,dan jenis golongan masayarakat apapun.
3.
Dari segi ekonomi
Apakah usaha ini dapat merubah atau
justru mengurangi income per capita panduduk setempat.
Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll.
Untuk melihat apakah suatu bisnis layak atau tidak dilakukan dengan
membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data
yang terkumpul.
BAB IV
ANALISA DAN
EVALUASI KELAYAKAN USAHA
4.1 Gambaran produk
Produk roti bakar kami berbeda dari
roti-roti bakar yang lainnya. Kami mempunyai ide dan inovasi tersendiri dalam
menciptakan menu roti bakar. Kami tidak hanya menjual roti bakar biasa pada umumnya,
tetapi kami juga mempunyai menu spesial yakni roti bakar buah dan roti bakar
ice cream. Tidak hanya menjual roti bakar, kami juga menjual aneka minuman
seperti aneka macam jus buah, sirup, maupun es krim. Kami harap dengan ide dan
inovasi kami dalam menjual roti bakar, dapat menarik para pembeli sehingga
dapat meningkatkan omset penjualan kami.
4.2 Gambaran persaingan
Untuk saat ini kami mempunyai
beberapa pesaing. Pengaruh pesaing terhadap
penjualan roti bakar kami agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu berjualan roti bakar dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan membeli roti bakar mereka.
penjualan roti bakar kami agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu berjualan roti bakar dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan membeli roti bakar mereka.
4.3 Gambaran penjualan
Dalam pelaksanaannya nanti, kami akan menjual roti bakar ditempat yang
strategis, yakni di Jalan Setot Ali Basya,nomor 22, selincah,Jambi yang
merupakan salah satu tempat yang strategis di Jambi. Dalam menjual roti bakar,
Saya akan terjun langsung dalam melayani para pembeli karena kami tidak ingin
menggunakan jasa karyawan pada tahap awal ini. Kami ingin melihat langsung
bagaimana respon para pembeli dalam melihat produk roti bakar kami. Tentu dalam
penjualannya nanti, ada strategi-strategi penjualan yang akan kami pakai dalam
menarik calon pembeli. Besar harapan kami agar dalam pelaksanaannya nanti
penjualan roti bakar kami dapat berjalan dengan sukses.
4.4 Analisa
pasar dan pemasaran
Analisis Pasar dan Pemasaran
usaha roti bakar kelompok kami yaitu:
1. Target
Pasar
Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama, seperti jalan Majapahit, Taruma negara, amangkurat, mangkubumi , Alun-alun dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
2. Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang dengan tindakan kita. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang dengan tindakan kita. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
3. Sasaran
Pembeli
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu mulai dari Rp8.000 sampai dengan Rp15.000.
4.5 Strategi pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan
adalah:
1. Dari
mulut ke mulut
Promosi ini
merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk
melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita atau
keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua
konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah
diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang
lain untuk membeli roti bakar di tempat kita.
2. Dengan
media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, blog,dll. Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kita,
3. Pengembangan
Pasar
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah pasar baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha roti bakar ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4. Pengembangan
Produk
Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di pesaing lain, seperti rasa durian dengan harga yang terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga jangkauan pasar mililiki semakin luas, dan tingkat loyalitas konsumen pun setiap harinya kian meningkat. Kami juga menerima pemesanan pada acara-acara arisan, ulang tahun, dan juga acara resmi lainnya.
5. Langkah-langkah
promisi
Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
·
Pada malam minggu kami akan memberikan potongan
harga kepada konsumen yang membeli roti dengan harga diatas Rp8.000, maka akan
kami berikan diskon sebesar 10%.
·
Apabila konsumen membeli roti bakar diatas 4
bungkus, maka kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga
yang paling rendah yaitu Rp8.000,-
·
Selain itu, apabila konsumen membeli roti bakar
diatas 8 bungkus, maka kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan
dengan harga yang paling rendah yaitu Rp8.000,- dan memberikan gratis satu
bungkus roti bakar.
4.6 Analisa
oporasional
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
1.
Desain produk
Desain produk yang diusahakan
ialah kami membuatnya dengan semenarik mungkin agar pelanggan tidak bosan dengan tampilan
roti bakar yang itu-itu saja.
2.
Tempat usaha
Tempat usaha yang kami rintis ialah dipinggir jalan-jalan utama yang ramai dilalui orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami, selain itu di alun-alun juga memungkinkan kami untuk membuka usaha roti bakar ini.
Tempat usaha yang kami rintis ialah dipinggir jalan-jalan utama yang ramai dilalui orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami, selain itu di alun-alun juga memungkinkan kami untuk membuka usaha roti bakar ini.
3.
Pengawasan kualitas
Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha kami ini agar dapat dikonsumsi oleh konsumen dengan baik dan aman, maka kami melakukan pengecekan setiap hari terhadap kualitas maupun kuantita dari roti-roti yang ada. Agar para konsumen tidak mendapatkan produk yang tak layak jual dan makan.
Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha kami ini agar dapat dikonsumsi oleh konsumen dengan baik dan aman, maka kami melakukan pengecekan setiap hari terhadap kualitas maupun kuantita dari roti-roti yang ada. Agar para konsumen tidak mendapatkan produk yang tak layak jual dan makan.
4.
Marketing atau promosi
Analisis aspek SDM:
Analisis aspek SDM:
·
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini
dibutuhkan beberapa elemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya.
Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini,
yaitu:
1) Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor roti bakar lainnya, sehingga bahan-bahan dari roti bakar ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti pabrik roti maupun toko roti yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2) Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan roti bakar ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
3) Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki hubungan baik dengan masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai hubunga baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.
·
. Metode Pelaksanaan Program
1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan yang dilakukan ialah dengan mencatat segala jenis aktifitas dan kendala-kendala apa saja yang dapat menghambat kelancaran usaha roti bakar ini. Kritik dan saran dari pelanggan akan sangat mendukung kemajuan usaha ini.
2. Survei bahan baku
Bahan baku sangat penting dalam usaha roti bakar, karena tanpa tersedianya bahan baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor yang mendukung usaha roti bakar ini ialah bahan baku, maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja sama dengan salah satu pabrik roti maupun toko roti yang menjual bahan baku tersebut.
Bahan baku sangat penting dalam usaha roti bakar, karena tanpa tersedianya bahan baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor yang mendukung usaha roti bakar ini ialah bahan baku, maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja sama dengan salah satu pabrik roti maupun toko roti yang menjual bahan baku tersebut.
3. Pembuatan bahan baku.
Pada pembuatan roti, fermentasi berfungsi menambah cita rasa, mengembangkan adonan roti dan membuat roti berpori. Hal ini disebabkan oleh gas CO2 yang merupakan hasil fermentasi. Roti yang dibuat menggunakan ragi memerlukan waktu fermentasi sebelum dilakukan pemanggangan. Pembuat roti harus menyimpan adonan di tempat yang hangat dan agak lembab. Keadaan lingkungan tersebut dapat memungkinkan ragi untuk berkembang biak, memproduksi karbon dioksida secara terus menerus selama proses fermentasi.
Pada pembuatan roti, fermentasi berfungsi menambah cita rasa, mengembangkan adonan roti dan membuat roti berpori. Hal ini disebabkan oleh gas CO2 yang merupakan hasil fermentasi. Roti yang dibuat menggunakan ragi memerlukan waktu fermentasi sebelum dilakukan pemanggangan. Pembuat roti harus menyimpan adonan di tempat yang hangat dan agak lembab. Keadaan lingkungan tersebut dapat memungkinkan ragi untuk berkembang biak, memproduksi karbon dioksida secara terus menerus selama proses fermentasi.
4. Kandungan mikrobia dalam bahan baku.
5. Pengemasan bahan baku
Bahan baku yang kami terima
dikemas dengan menggunakan palstik tipis dan dipres, berhubung bahan baku yang
kami pesan dalam jumlah yang banyak, pengemasan dimasukkan kedalam kardus.
6. Sosialisasi kepada masyarakat
Percobaan demi percobaan kami lakukan demi mendapatkan cita rasa yang sesui dengan lidah konsumen dan berbeda dari roti bakar lainnya, untuk tahap awal kami memberi secara cuma-cuma kepada tetangga sekitar dan pelanggan 5 orang pertama. Setelah mendapat respon yang bagus baru kami berani mengembangkan usaha roti bakar ini, tidak lupa pula kami menjelaskan kepada konsumen tentang kandungan gizi dan manfaat roti bagi tubuh manusia melalui selebaran yang kami tempel dan diletakkan didekat meja maupun gerobak dagangan.
Percobaan demi percobaan kami lakukan demi mendapatkan cita rasa yang sesui dengan lidah konsumen dan berbeda dari roti bakar lainnya, untuk tahap awal kami memberi secara cuma-cuma kepada tetangga sekitar dan pelanggan 5 orang pertama. Setelah mendapat respon yang bagus baru kami berani mengembangkan usaha roti bakar ini, tidak lupa pula kami menjelaskan kepada konsumen tentang kandungan gizi dan manfaat roti bagi tubuh manusia melalui selebaran yang kami tempel dan diletakkan didekat meja maupun gerobak dagangan.
7. Penjualan atau pemasaran produk
Penjualan dilakukan setelah selesai segala aktifitas kuliah, bisanya dilakukan dari sore hingga malam hari, tergantung dari bahan baku yang kami punya setiap malamnya. Kami juga menerima pesanan dalam jumlah kecil, berhubung modal kami terbatas, maka kami tidak berani menerima pesanan dalam jumlah yang banyak.
Penjualan dilakukan setelah selesai segala aktifitas kuliah, bisanya dilakukan dari sore hingga malam hari, tergantung dari bahan baku yang kami punya setiap malamnya. Kami juga menerima pesanan dalam jumlah kecil, berhubung modal kami terbatas, maka kami tidak berani menerima pesanan dalam jumlah yang banyak.
8. Pembagian hasil kerja
Usaha Roti Bakar ini merupakan usaha bersama yang kami rintis yang menggunakan modal awal dengan cara patungan, maka dari itu keuntungan juga kami bagi rata.
Usaha Roti Bakar ini merupakan usaha bersama yang kami rintis yang menggunakan modal awal dengan cara patungan, maka dari itu keuntungan juga kami bagi rata.
4.7 Sumber dan penggunaan dana
a.
Rencana Anggaran
Anggaran
|
|
|||
Investasi (Rp.)
|
533.150.000
|
|||
Modal kerja (Rp.)
|
1,106,580,000
|
|
||
- Biaya Tetap (Rp.)/tahun
|
264,000,000
|
|
||
- Biaya Var. (Rp.)
|
842,580,000
|
|
||
Jumlah ( Rp.)
|
1,639,730,000
|
|||
Sumber Dana
|
Penggunaan data
|
bobot
|
||
Dana sendiri (Rp.)
|
1,128,901,800
|
Investasi : sisanya
|
287,901,000
|
68.85%
|
Modal kerja : sisanya
|
841,000,800
|
|||
Jumlah Dana Sendiri
|
1,128,901,800
|
|||
Pinjaman (Rp.)
|
510,828,200
|
Investasi : 46. %* Inv
|
245,249,000
|
14.96%
|
Modal kerja: 24 %*MK
|
265,579,200
|
16.20%
|
||
Jumlah Pinjaman:
|
510,828,200
|
|||
Jumlah
|
1,639,730,000
|
100.%
|
b.
Perhitungan Cut Off Rate
Pinjaman
untuk investasi
|
Keterangan
|
|||
·
Bobot pinjaman
|
14.96%
|
Dihitung
|
||
·
Pajak
|
30.00%
|
Angka %
pajak dalam benefit
|
||
·
Tingkat suku bunga pinjaman
|
13.50%
|
Ditetapkan
|
||
·
Cost of Capital
|
9.45%
|
=(1-
30%)* i pinjaman investasi
|
||
Pinjaman
untuk modal kerja
|
||||
·
Bobot pinjaman
|
16.20%
|
Dihitung
|
||
·
Pajak
|
30.00%
|
Angka %
pajak dalam benefit
|
||
·
Tingkat suku bunga pinjaman
|
11.27%
|
Ditetapkan
|
||
·
Cost of Capital
|
7.89%
|
=(1-
30%)* i pinjaman modal kerja
|
||
Modal sendiri
|
||||
·
Bobot modal sendiri
|
68.85%
|
|||
·
Tabungan
|
Rf
|
7.50%
|
Ditetapkan
|
|
·
Laba Usaha sejenis
|
Rm
|
16%
|
Ditetapkan
|
|
·
Resiko )
|
βj
|
1.07
|
Ditetapkan
|
|
·
Biaya modal sendiri tanpa utang
|
Rj
|
16.60%
|
Dihitung
|
|
·
Ratio (pinjaman/modal sendri)
|
45.25%
|
Dihitung
|
||
·
Cost of Capital
|
18.50%
|
Dihitung
|
4.8 Analisa Base Casea.
1.
Tingkat produksi dimulai dari 50% sampai 100%. Dimulai
dari 50% karena BEQ adalah 44,56% dan setiap tahun kenaikan produksi adalah 2%,
jadi tingkat produksi harus diatas BEQ.(Perhitungan base case ada dilampiran)
2.
Kapasitas maksimum dari produksi Roti bakar adalah
279.000 porsi. Dimana dari 5 unit gerobak setiap tahunnya harus terjual
maksimal 262.500 mangkok. Perkembangan produksi untuk 5 tahun masih 468.500
porsi. Namun jika permintaan naik kapasitas produksi akan ditambah.
4.9 Analisa
Sensitifitas
1.
analisa Sensitifitas dengan asumsi Produksi Turun 1%
Jika produksi turun 1% NPV, BCR, dan IRR nilai dan
persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi table growth of
production pinjaman pada tahun ke-0, laba sebelum pajak positif. Kebijakan atau
strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menambah produksi lebih
dari 1%. (Perhitungan ada dilampiran)
2.
Analisa Sensitifitas dengan asumsi Biaya Naik 103 %
Jika biaya naik 103 % NPV, BCR, dan IRR nilai dan
persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi laba sebelum pajak
pada table growth of production tahun ke-0 positif. Kebijakan atau strategi
yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menurunkan biaya-biaya lebih dari
103 % pada biaya variabel maupun biaya tetap. Jika ingin menurunkan biaya pilih
salah satu saja biaya variabel atau biaya tetap jangan kedua biaya tersebut
diturunkan dan harga jual mie ayam dinaikkan agar laba sebelum pajak tidak
negatif. (Perhitungan ada dilampiran)
3.
Analisa Sensitifitas dengan asumsi Investasi Mundur 1
Tahun
Jika investasi mundur 1 tahun bisnis
tidak layak untuk dijalankan walaupun NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentasenya
turun dari base case. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen
adalah investasi jangan mundur lebih dari 1 tahun karena jika investasi mundur
lebih dari 1 tahun kemungkinan bisnis tidak layak .
BAB
IV
PENUTUP
Demikianlah proposal bisnis ini kami
buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Tidak lupa kami mengucap syukur kepada Tuhan YME karena atas segala Rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan proposal bisnis kami. Dan tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan
proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena
proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai usaha roti bakar ini.
Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan
usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik kami
harapkan dari semua pihak karena kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi
pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi , 28 November 2015
Jambi , 28 November 2015
Niza
Dahniati