selamat datang di blog saya

Sabtu, 21 November 2015

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN " USAHA ROTI BAKAR "

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berbagai nikmat dan anugerahnya yang luar biasa kepada kita semua sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bernafas serta diberi kesehatan. Teriring pujian syukur juga saya persembahkan sebagai bentuk syukur atas ijin Tuhan sehingga saya bisa menyelesaikan proposal usaha roti bakar ini.

Dalam perjalanannya, usaha roti bakar memang sedang diminati oleh masyarakat meski belum terlalu populer di masyarakat. Namun demikian, bukan sebuah kemustahilan jika ingin mendapatkan kesuksesan dari bisnis ini. Dengan persaingan yang bisa dikatakan masih minim, usaha ini masih sangat potensial untuk dikembangkan.

Saya berharap, proposal ini mampu meyakinkan pihak bank untuk dapat menginvastasikan dana guna memberi modal usaha dan pengembangannya. Dengan sistem kerja sama bagi hasil dan pengelolaan yang telah dirancang secara matang, saya yakin usaha ini akan dapat berkembang menjadi salah satu usaha dengan keuntungan yang menggiurkan. Segala hal yang belum jelas dapat ditanyakan langsung kepada pemilik usaha ini. 






BAB I
PENDAULUAN

1.1.   Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang mereka beli.Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu,  roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

1.2.   Visi dan Misi
a.       Visi
·         Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
·         Menjadi salah satu kuliner tersukses di Jambi
b.      Misi
·         Terus berinovasi untuk menciptakan menu-menu yang enak
·         Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat pembeli
·         Memberikan pelayanan yang baik dan ramah
·         Menjual produk yang harganya terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang memukau

1.3.   Rencana usaha
a.       Rencana jangka pendek
      Usaha bisnis roti bakar yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan biaya kuliah.
b.      Rencana jangka menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepannya. Pelanggan ialah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke mulut, iklan radio, media online, dan media yang lainnya.
c.       Rencana jangka panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan pabrik roti maupun toko roti agar kami dapat dengan mudah untuk mendapatkan bahan baku agar usaha ini tidak mengalami kendala apapun dalam penyediaan bahan baku.

1.4.   Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini :
1.      Untuk mengetahui kelayakan usaha Roti Bakar
2.      Untuk mengetahui peluang usaha Makanan dalam bidang kuliner
3.      Untuk merencanakan usaha bisnis
4.      Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Jambi dengan omset yang               tinggi.
1.5.   Manfaat penulisan
1.      Dapat memberikan kontribusi positif
2.      Dapat memahami apa saja yang dibutuhkan dalam usaha bisnis
3.      Dapat menganalisis usaha bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
4.      Menciptakan ide-ide kreatif

1.6.   Manfaat usaha
a.       Bagi pemilik
Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri. Usaha roti bakar ini cukup menjanjikan bagi kita, karna masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati enaknya roti bakar ini, sehingga kita dapat memasarkannya ke daerah tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran dalam menjalankan bisnis-bisnis yang lain yang lebih besar. Pembelajaran yang diperoleh seperti bagaimana cara melayani konsumen, serta bagaimana supaya karyawan menjadi senang dengan kebijakan yang kita tetapkan, dan lain sebagainya.

b.      Bagi masyarakat
Dengan adanya roti bakar ini, dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha ini telah berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran usaha.

1.7.   Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini, sebagai berikut:
a.       Terciptanya produk yang benar-benar memerhatikan kesehatan, pemenuhan gizi           yang tepat dengan harga yang terjangkau dan mudah untuk didapatkan.
b.      Adanya strategi pemasaran roti bakar untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.





BAB II
POSISI UNIT BISNIS
2.1.   Profil Usaha
Nama usaha               : Kedai roti bakar
Jenis usaha                 : Kuliner
Alamat usaha             : Jl.setot ali basya, no 22, Selincah , Jambi
Nomor ponsel            : 082182760983

2.2.   Kepemilikan usaha
Nama pemilik             :   1.     Niza Dahniati
2.           Hismaniati
3.           Rida Wisliya
Alamat pemilik          :1.  Jl.lawet raya, no 11, kota baru,Jambi
                                   2. Jl Setot Ali basya ,no 14,selincah ,Jambi
                                   3. Jl. Agus salim ,no 24 ,kota baru ,Jambi


2.1.   Gambaran awal usaha
Usaha ini merupakan usaha kami yang pertama. Dalam tahap ini kami  akan meminjam dana dari Bank sebagai tambahan awal modal kami dalam mendirikan usaha ini. Selanjutnya kami akan menyewa tempat sebagai lokasi usaha kami dan membuat surat izin usahanya.

2.2.   Analisa SWOT

No
Strenght (kekuatan )
No
Weakness ( kelemahan )
1.
Banyak digemari oleh kalangan masyarakat
1.
Tidak ada identitas yang khas
2.
Penyajiannya yang cepat
2.
Suasana tempat yang kurang nyaman
3.
Rasanya yang enak
3.
Menu tidak berinovasi
4.
Harganya terjangkau
4.
Kurangnya prasarana
5.
Seluruh bahan-bahannya mudah didapatkan
5.
Tenaga kerja yang terbatas


No
Oppurtunity ( peluang )
No
Treats ( ancaman )
1.
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu dalam memasak
1.
Harga bahan baku yang naik atau turun
2.
Bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat menegah ataupun bawah
2.
Banyak pilihan makanan  yang lain
3.
Memperkenalkan makanan Roti bakar
3.
Banyaknya pesaing yang menjual makanan ini
4.
Tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi
4.
Turunnya minat pembeli
5.
Tidak bisa memasak
5.
Kurangnya pelanggan di sekitarnya
                                     
2.3.   Matriks IFAS dan EFAS

Internal Strategic Analysis Summary
No
Strength (Kekuatan)
Bobot
Rating
Skor
1.
Banyak digemari oleh kalangan masyarakat
0.19
1
0.19
2.
Penyajiannya yang cepat
0.16
2
0.32
3.
Rasanya yang enak
0.10
1
0.10
4.
Harganya terjangkau
0.12
2
0.24
5.
Seluruh bahan-bahannya mudah didapatkan
0.19
2
0.28

Jumlah
0.57

1.13

No
Weakness (Kelemahan)
Bobot
Rating
Skor
1.
Tidak ada identitas yang khas
0.08
2
0.16
2.
Suasana tempat yang kurang nyaman
0.05
3
0.15
3.
Menu terbatas
0.07
1
0.07
4.
Tempat parkir yang kurang memadai
0.09
2
0.18
5.
Tenaga kerja yang terbatas
0.07
1
0.07

Jumlah
0.40

0.63


Eksternal Strategic Analysis Summary
No
Opportunity (Peluang)
Bobot
Rating
Skor
1.
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu dalam memasak
0.12
2
0.24
2.
Bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat menegah ataupun bawah
0.14
3
0.42
3.
Memperkenalkan makanan khas Betawi
0.10
2
0.20
4.
Tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi
0.07
1
0.07
5.
Tidak bisa memasak
0.19
1
0.19

Jumlah
0.50

1.12

No
Threats (Ancaman)
Bobot
Rating
Skor
1.
Harga bahan baku yang naik atau turun
0.10
2
0.20
2.
Banyak pilihan makanan  yang lain
0.08
1
0.08
3.
Banyaknya pesaing yang menjual makanan ini
0.08
2
0.15
4.
Turunnya Minat Pembeli
0.08
1
0.08
5.
Kurangnya pelanggan di sekitarnya
0.06
1
0.03

Jumlah
0.40

0.50


Hasil analisis SWOT :
Sumbu X = kekuatan – kelemahan : 0.5
Sumbu Y = peluang – ancaman : 0.62






BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BISNIS

3.1.   Aspek teknik
Aspek teknik yaitu berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis, peralatan atau proses produksi yang sesuai dengan kapasitas produksi.
a.        Lokasi bisnis
Lokasi bisnis ini letaknya sangat strategis yang berlokasi di Jalan setot ali basya No.22, kota baru,jambi
b.      Proses produksi
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
·         Nyalakan mesin panggangan roti bakar atau pan anti lengket,
·          Belah roti tawar menjadi empat lapisan jangan sampai terputus.
·         Olesi margarin antara lapisan pertama dan kedua kemudian taburkan coklat meses diatasnya siram dengan susu kental manis lalu tutup
·         Olesi margarin antara lapisan ketiga dan keempat kemudian parut keju secara rata diatasnya lalu siram susu kental manis dan tutup.
·          Lelehkan margarin di atas panggangan roti bakar, Olesi permukaan roti bakar dengan margarin, panggang roti bakar pada setiap sisinya hingga warnanya menjadi kecoklatan. Angkat.
·         Potong potong menjadi 5 bagian, roti bakar spesial coklat keju siap dinikmati.
·         Sajikan hidangan di atas piring
c.        Perhitungan kapasitas produksi
Hari kerja per tahun                           : 360
Unit gerobak                                      : 5
Rata2 per hari per unit yang dijual    : 155     x

3.2.   Aspek keuangan
Data Dasar yang Digunakan         :
a.       Bisnis yang distudi                       : Roti Bakar
b.       Satuan output bisnis                     : per porsi
c.       Kapasitas produksi/thn                 : 279.000 porsi
d.       Harga/tarif output per satuan     : Rp. 8.000-15.000

A.    Investasi
1)      Investasi Utama                   Rp                  Life Time               Nilai Sisa
a.  Gerobak                     25.000.000                  5                     5.000.00
b.  Mesin Panggang       32.500.000                   5                     32.500.000
c.  Bangunan                  350.000.000                15                   70.000.000
2)       Investasi Penunjang
a.  Kipas Angin                 1.500.000                    5                     300.000
b. Meja                              20.000.000                  5                     4.000.000
c. Kursi                             75.000.000                  5                     15.000.000
d. Sendok                          1.700.000                    5                    340.000
e. Piring                             3.000.000                    5                    600.000
f. Kuas                               100.000                       5                    20.000
g. Pisau                              450.000                       5                    90.000
h. Wajan                            2.000.000                    5                    400.000
i.  Nampan                         1.400.000                    5                    280.000
j.  Penjepit                          9.000.000                   5                   1.800.000
k. Galon                            1.500.000                    5                     300.000
l.  Despenser                     2.500.000                    5                    500.000
m. Lain-lain                      7.500.000                     5                  1.500.000      
     
B.     Biaya-Biaya     
1)      Variabel cost/unit                        
a. Roti Tawar                                      Rp 3800         
b. Mentega                                          Rp 266
c. Susu Coklat                                     Rp 160
d. Susu Putih                                      Rp 160
e. Meses Ceres                                    Rp 113   
f.  Keju                                                Rp 400
g. Kacang                                           Rp 133
h. Selai Strowbery                              Rp 253
i.  Selai Nanas                                     Rp 253
j.  Pisang 1 Tundun                             Rp 500

2)      Fixed cost/tahun
a. Owner Free                                     Rp 48.000.000
b. Gaji Pegawai                                  Rp 66.000.000
c.  Pemeliharaan Gerobak                  Rp 30.000.000
d. Sewa (Air + Listrik)                       Rp 138.000.000
3.3 Aspek lingkungan
Aspek Lingkungan yaitu berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada lingkungan sekitar. Dalam bisnis ini bisa dibilang limbah dari usaha roti bakar tersebut adalah sampah yang berserak dan air yang menggenang pada lingkungan sekitarnya.
Untuk mengatasi dampak tersebut dengan cara membuang sampah yang telah disediakan dan membersihkan semua fasilitas baik di luar maupun yang di dalam.

3.4 Aspek Organisasi dan Manajemen
a.       Organisasi
Terkait dengan struktur organisasi
b.      Pihak manajemen dalam usaha ini
Dari kinerja yang terlihat antara lain, yaitu :
·         Owner
 Menyiapakan anggaran untuk pembelian semua bahan dalam pembuatan Roti Bakar
 Membayarkan gaji setiap bulan kepada karyawan
 Memantau secara langsung pada kegiatan penjualan
·         Karyawan
  Mengambil bahan-bahan dalam pembuatan roti bakar yang berada di owner
  Membuat serta menghidangkan kepada konsumen
  Melaporkan penjualan setiap hari kepada owner

3.5  bagian administrasi
a. Owner                                     : Rp 4.000.000/bulan
b. Karyawan                               : Rp 1.100.000/bulan
c. Pemeliharaan gerobak            : Rp 500.000/bulan
d. Sewa                                       : Rp 2.300.000/bulan


3.6  aspek pemasaran
1.      4 P (product, price, place, promotion)
a.       Produk
Produk dibuat dengan kualitas yang baik, dengan label sertifikat halal. Rasa yang diciptakan sesuai dengan keinginan dan selera pasar.
b.      Price
Harga yang ditetapkan disesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Penetapan harga sedikit di atas harga pesaing, hal ini agar menciptakan kesan bahwa harga yang tinggi menunjukkan kualitas produk yang baik.
c.       Place
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan komposisi penduduk, keramaian lalu-lintas kendaraan, dan akses jalan yang baik serta infrastruktur yang memadai. Semua per-timbangan tersebut dibuat agar memudahkan calon konsumen yang ingin makan di tepat ini.
d.      Promotion
Untuk memperkenalkan produk yang dibuat, maka promosi dapat dilakukan dengan membuat dan menyebarkan brosur hinggan radius 15 km dari lokasi.
2.      Market share
Pasar sasaran bisnis ini adalah masyarakat di sekitar lokasi rumah makan hingga radius 15 km dan pengendara yang sedang dalam perjalanan. Sehingga untuk target market share hanya sebesar 60% dari cangkupan wilayah operasional bisnis (radius 15 km).
3.      Potensi permintaan / demand
Potensi permintaan terhadap menu masakan ini selalu bertambah/tumbuh setiap tahunnya. Pertumbuhan permintaan bisa mencapai 5-15% setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk golongan menengah setiap tahunnya.

3.7  Aspek hukum
1.      Izin lokasi
  Bukti pembayaran PBB yang terakhir,
  Rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan



2.      Izin usaha
  Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan    hukum lainnya.
  NPWP (nomor pokok wajib pajak)
  Surat tanda daftar perusahaan
  Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
  Surat tanda rekanan dari pemda setempat
  Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Perdagangan

3.8  Aspek ekonomi sosial budaya
1.      dari segi sosial
Dengan keberadaan usaha ini wilayah menjadi semakin ramai, daya beli       konsumen terhadap roti bakar  dapat meningkatkan minat beli konsumen.
2.      Dari sisi budaya
Makanan yang  disuguhkan  ditujukan  kepada  masayarakat, khususnya pecinta kuliner dari semua usia,kalangan,dan jenis golongan masayarakat apapun.
3.      Dari segi ekonomi
Apakah usaha ini dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat.

Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu bisnis layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.




BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI KELAYAKAN USAHA

4.1 Gambaran produk
Produk roti bakar kami berbeda dari roti-roti bakar yang lainnya. Kami mempunyai ide dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu roti bakar. Kami tidak hanya menjual roti bakar biasa pada umumnya, tetapi kami juga mempunyai menu spesial yakni roti bakar buah dan roti bakar ice cream. Tidak hanya menjual roti bakar, kami juga menjual aneka minuman seperti aneka macam jus buah, sirup, maupun es krim. Kami harap dengan ide dan inovasi kami dalam menjual roti bakar, dapat menarik para pembeli sehingga dapat meningkatkan omset penjualan kami.

4.2 Gambaran persaingan
Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaing terhadap
penjualan roti bakar kami agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu berjualan roti bakar dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan membeli roti bakar mereka.

4.3 Gambaran penjualan
            Dalam pelaksanaannya nanti, kami akan menjual roti bakar ditempat yang strategis, yakni di Jalan Setot Ali Basya,nomor 22, selincah,Jambi  yang merupakan salah satu tempat yang strategis di Jambi. Dalam menjual roti bakar, Saya akan terjun langsung dalam melayani para pembeli karena kami tidak ingin menggunakan jasa karyawan pada tahap awal ini. Kami ingin melihat langsung bagaimana respon para pembeli dalam melihat produk roti bakar kami. Tentu dalam penjualannya nanti, ada strategi-strategi penjualan yang akan kami pakai dalam menarik calon pembeli. Besar harapan kami agar dalam pelaksanaannya nanti penjualan roti bakar kami dapat berjalan dengan sukses.

4.4 Analisa pasar dan pemasaran
Analisis Pasar dan Pemasaran usaha roti bakar kelompok kami yaitu:
1.      Target Pasar

      Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama, seperti jalan Majapahit, Taruma negara, amangkurat, mangkubumi , Alun-alun dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
2.      Pesaing
      Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang dengan tindakan kita. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.

3.      Sasaran Pembeli

      Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu mulai dari Rp8.000 sampai dengan Rp15.000.

4.5 Strategi pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
1.      Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli roti bakar di tempat kita.
2.      Dengan media Internet

            Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, blog,dll. Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kita,
3.      Pengembangan Pasar

            Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah pasar baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha roti bakar ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4.      Pengembangan Produk

            Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di pesaing lain, seperti rasa durian dengan harga yang terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga jangkauan pasar mililiki semakin luas, dan tingkat loyalitas konsumen pun setiap harinya kian meningkat. Kami juga menerima pemesanan pada acara-acara arisan, ulang tahun, dan juga acara resmi lainnya.
5.      Langkah-langkah promisi

            Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
·         Pada malam minggu kami akan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli roti dengan harga diatas Rp8.000, maka akan kami berikan diskon sebesar 10%.
·         Apabila konsumen membeli roti bakar diatas 4 bungkus, maka kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga yang paling rendah yaitu Rp8.000,-
·         Selain itu, apabila konsumen membeli roti bakar diatas 8 bungkus, maka kami akan menetapkan semua harga yang mereka pesan dengan harga yang paling rendah yaitu Rp8.000,- dan memberikan gratis satu bungkus roti bakar.

4.6  Analisa oporasional
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
1.      Desain produk
Desain produk yang diusahakan ialah kami membuatnya dengan semenarik mungkin   agar pelanggan tidak bosan dengan tampilan roti bakar yang itu-itu saja.
2.      Tempat usaha
            Tempat usaha yang kami rintis ialah dipinggir jalan-jalan utama yang ramai dilalui orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami, selain itu di alun-alun juga memungkinkan kami untuk membuka usaha roti bakar ini.
3.      Pengawasan kualitas
            Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha kami ini agar dapat dikonsumsi oleh konsumen dengan baik dan aman, maka kami melakukan pengecekan setiap hari terhadap kualitas maupun kuantita dari roti-roti yang ada. Agar para konsumen tidak mendapatkan produk yang tak layak jual dan makan.

4.      Marketing atau promosi
 Analisis aspek SDM:
·         Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:

1) Distributor
            Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor roti bakar lainnya, sehingga bahan-bahan dari roti bakar ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti pabrik roti maupun toko roti yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.

2) Tenaga Kerja
            Dalam bisnis jualan roti bakar ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.

3) Masyarakat Sekitar
            Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki hubungan baik dengan masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai hubunga baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.
·         . Metode Pelaksanaan Program

1. Metode pengumpulan data
            Metode pengumpulan yang dilakukan ialah dengan mencatat segala jenis aktifitas dan kendala-kendala apa saja yang dapat menghambat kelancaran usaha roti bakar ini. Kritik dan saran dari pelanggan akan sangat mendukung kemajuan usaha ini.
2. Survei bahan baku
            Bahan baku sangat penting dalam usaha roti bakar, karena tanpa tersedianya bahan baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor yang mendukung usaha roti bakar ini ialah bahan baku, maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja sama dengan salah satu pabrik roti maupun toko roti yang menjual bahan baku tersebut.
3. Pembuatan bahan baku.
            Pada pembuatan roti, fermentasi berfungsi menambah cita rasa, mengembangkan adonan roti dan membuat roti berpori. Hal ini disebabkan oleh gas CO2 yang merupakan hasil fermentasi. Roti yang dibuat menggunakan ragi memerlukan waktu fermentasi sebelum dilakukan pemanggangan. Pembuat roti harus menyimpan adonan di tempat yang hangat dan agak lembab. Keadaan lingkungan tersebut dapat memungkinkan ragi untuk berkembang biak, memproduksi karbon dioksida secara terus menerus selama proses fermentasi.
4. Kandungan mikrobia dalam bahan baku.

5. Pengemasan bahan baku
Bahan baku yang kami terima dikemas dengan menggunakan palstik tipis dan dipres, berhubung bahan baku yang kami pesan dalam jumlah yang banyak, pengemasan dimasukkan kedalam kardus.
6. Sosialisasi kepada masyarakat
            Percobaan demi percobaan kami lakukan demi mendapatkan cita rasa yang sesui dengan lidah konsumen dan berbeda dari roti bakar lainnya, untuk tahap awal kami memberi secara cuma-cuma kepada tetangga sekitar dan pelanggan 5 orang pertama. Setelah mendapat respon yang bagus baru kami berani mengembangkan usaha roti bakar ini, tidak lupa pula kami menjelaskan kepada konsumen tentang kandungan gizi dan manfaat roti bagi tubuh manusia melalui selebaran yang kami tempel dan diletakkan didekat meja maupun gerobak dagangan.
7. Penjualan atau pemasaran produk
            Penjualan dilakukan setelah selesai segala aktifitas kuliah, bisanya dilakukan dari sore hingga malam hari, tergantung dari bahan baku yang kami punya setiap malamnya. Kami juga menerima pesanan dalam jumlah kecil, berhubung modal kami terbatas, maka kami tidak berani menerima pesanan dalam jumlah yang banyak.
8. Pembagian hasil kerja
            Usaha Roti Bakar ini merupakan usaha bersama yang kami rintis yang menggunakan modal awal dengan cara patungan, maka dari itu keuntungan juga kami bagi rata.







4.7 Sumber dan penggunaan dana
a.       Rencana Anggaran
Anggaran

  


Investasi (Rp.)
533.150.000



Modal kerja (Rp.)
1,106,580,000


  

- Biaya Tetap (Rp.)/tahun
264,000,000


  
 - Biaya Var. (Rp.)
842,580,000
  


Jumlah ( Rp.)
1,639,730,000



Sumber Dana

Penggunaan data

bobot
Dana sendiri (Rp.)
1,128,901,800
Investasi : sisanya
287,901,000
68.85%


Modal kerja : sisanya
841,000,800


Jumlah  Dana Sendiri
1,128,901,800

Pinjaman (Rp.)
510,828,200
Investasi :  46. %* Inv
245,249,000
14.96%


Modal kerja: 24 %*MK
265,579,200
16.20%

Jumlah Pinjaman:
510,828,200

Jumlah
               1,639,730,000


100.%

b.      Perhitungan Cut Off Rate
Pinjaman untuk investasi



Keterangan
·         Bobot pinjaman


14.96%
Dihitung
·         Pajak


30.00%
Angka % pajak dalam benefit
·         Tingkat suku bunga pinjaman

13.50%
Ditetapkan
·         Cost of Capital


9.45%
 =(1- 30%)* i pinjaman investasi



Pinjaman untuk modal kerja



·         Bobot pinjaman


16.20%
Dihitung
·         Pajak


30.00%
Angka % pajak dalam benefit
·         Tingkat suku bunga pinjaman

11.27%
Ditetapkan
·         Cost of Capital


7.89%
 =(1- 30%)* i pinjaman modal kerja

      Modal sendiri




·         Bobot modal sendiri


68.85%

·         Tabungan

Rf
7.50%
Ditetapkan
·         Laba Usaha sejenis

Rm
16%
Ditetapkan
·         Resiko )

βj
1.07
Ditetapkan
·         Biaya modal sendiri tanpa utang
Rj
16.60%
Dihitung
·         Ratio (pinjaman/modal sendri)

45.25%
Dihitung
·         Cost of Capital


18.50%
Dihitung


4.8  Analisa Base Casea.
1.      Tingkat produksi dimulai dari 50% sampai 100%. Dimulai dari 50% karena BEQ adalah 44,56% dan setiap tahun kenaikan produksi adalah 2%, jadi tingkat produksi harus diatas BEQ.(Perhitungan base case ada dilampiran)
2.      Kapasitas maksimum dari produksi Roti bakar adalah 279.000 porsi. Dimana dari 5 unit gerobak setiap tahunnya harus terjual maksimal 262.500 mangkok. Perkembangan produksi untuk 5 tahun masih 468.500 porsi. Namun jika permintaan naik kapasitas produksi akan ditambah.

4.9 Analisa Sensitifitas
1.         analisa Sensitifitas dengan asumsi Produksi Turun 1%
Jika produksi turun 1% NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi table growth of production pinjaman pada tahun ke-0, laba sebelum pajak positif. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menambah produksi lebih dari 1%. (Perhitungan ada dilampiran)
2.         Analisa Sensitifitas dengan asumsi Biaya Naik 103 %
Jika biaya naik 103 % NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi laba sebelum pajak pada table growth of production tahun ke-0 positif. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menurunkan biaya-biaya lebih dari 103 % pada biaya variabel maupun biaya tetap. Jika ingin menurunkan biaya pilih salah satu saja biaya variabel atau biaya tetap jangan kedua biaya tersebut diturunkan dan harga jual mie ayam dinaikkan agar laba sebelum pajak tidak negatif. (Perhitungan ada dilampiran)
3.         Analisa Sensitifitas dengan asumsi Investasi Mundur 1 Tahun
Jika investasi mundur 1 tahun bisnis tidak layak untuk dijalankan walaupun NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentasenya turun dari base case. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah investasi jangan mundur lebih dari 1 tahun karena jika investasi mundur lebih dari 1 tahun kemungkinan bisnis tidak layak .







BAB IV
PENUTUP


Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Tidak lupa kami mengucap syukur kepada Tuhan YME karena atas segala Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan proposal bisnis kami. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai usaha roti bakar ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik kami harapkan dari semua pihak karena kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.




                                                                                                     Jambi , 28 November 2015



                                                                                      Niza Dahniati